Wujudkan Zero Stunting TPPS Kab Kediri Perbaiki Pola Asuh dan Asupan Gizi Anak Serta Tingkatan Bapak Asuh

    Wujudkan Zero Stunting TPPS Kab Kediri Perbaiki Pola Asuh dan Asupan Gizi Anak Serta Tingkatan Bapak Asuh
    Sekretaris TPPS Kabupaten Kediri dr Nurwulan Andadari

    KEDIRI - Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Kediri terus berupaya untuk menurunkan dan mencegah munculnya kasus stunting yang ada di wilayah Kabupaten Kediri. 

    Mas Dhito sapaan akrab Bupati melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Kediri bersinergi dan berkolaborasi dengan Dinkes, Bappeda, DP2KBP3A, Kecamatan dan Desa. 

    Hari ini Senen (19/6/2023) kegiatan Mas Bup melalui Tim percepatan penurunan stunting ( TPPS) Kab Kediri berkunjung salah satunya Posyandu Desa Doko Kecamatan Ngasem melaksanakan kegiatan memberikan edukasi kepada orang tua balita untuk mengetahui perkembangan kondisi anak dan memberikan PMT yang mengalami stunting berlangsung di Balai Desa Doko Kecamatan Ngasem Kab Kediri. 

    Sekretaris TPPS Kabupaten Kediri dr Nurwulan Andadari mengatakan, hari ini kebetulan di Posyandu di Desa Doko melakukan kegiatan pertemuan dengan ibu hamil, balita, orang tua dan bidan banyak sekali masukkan, pemaparan dan input dari 36 kasus stunting. 

    Di Desa Doko sendiri ada 50 persen disebabkan karena masalah faktor ekonomi yang berdampak pada gizi dan 50 persen dikarenakan pola asuh. 

    "Kalau bicara stunting ini tidak bisa dikerjakan satu dinas saja atau sendiri-sendiri. Artinya semua harus dikerjakan bersama-sama. Kalau dari sisi Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Kediri terutama untuk penekanan pola asuh kedekatan ibu dan anak dan mencegah perkawinan dini agar tidak muncul generasi yang rawan terjadinya stunting, "ucapnya.

    Ditanya terkait angka stunting di Kabupaten Kediri. Dijelaskan Andadari bahwa berdasarkan bulan timbang pada Februari 2023 untuk stunting di Kabupaten Kediri di angka 9, 7 persen, kalau dibanding tahun kemarin sudah menurun. 

    "Akan tetapi, kita berharap bulan Agustus masih bisa bertahan 9 persen. Sehingga, apa yang menjadi target Mas Bupati tahun depan one digit stunting bisa kita wujudkan, " ujarnya. 

    Disinggung terkait Pemberian Makanan Tambahan (PMT) sendiri. Dijelaskan Andadari bahwa yang saat ini sudah diinisiasi temen-temen Kemenkes dan Dinas Kesehatan yang dimulai bulan ini.

    "Untuk PMT sendiri lebih ditekankan pada protein hewani, tidak harus mahal dan tidak harus daging sapi. Akan tetapi ikan pun juga mengandung gizi yang baik untuk pencegahan stunting, "ungkap Andadari. 

    Sementara itu, Agustina Budi W, S.ST selaku Bidan Desa Doko mengatakan, bahwa posyandu yang ada di Desa Doko terus rutin melakukan kegiatan untuk mengawal stunting yang ada di Desa Doko, ada beberapa kegiatan yang harapannya bisa mewujudkan cita-cita Mas Bup yaitu bisa zero stunting di Kabupaten Kediri.

    Untuk stunting di Desa Doko ada penurunan tetapi, untuk kasus stunting juga banyak yang sudah sembuh dari validasi di bulan Februari kemarin itu turunnya 50 persen, tetapi muncul kasus baru juga lumayan banyak. 

    Penyebab muncul kasus baru, dari hasil kita melakukan verifikasi penyebab dari 36 stunting dikarenakan faktor ekonomi ada 18 anak, pola asuh ada 18 anak dan ada juga penyakit penyerta ada 1 anak, sekaligus karena faktor ekonomi serta pernikahan dini juga rawan stunting. 

    Upaya yang dilakukan untuk menghadapi stunting. Pihaknya sudah mempunyai kelas stunting ada inovasi dengan melakukan diskusi pagi membahas gizi balita melalui online yang diikuti seluruh peserta ibu yang memiliki balita yang stunting. Kita juga memberikan edukasi dan pendampingan setiap harinya. 

    Dan, juga kita melaksanakan Rumah Desa Sehat (RDS) yang sudah dilaunching sebelum bulan puasa. Kita lakukan kegiatan rembug, tapi kita juga berkomitmen beraksi. 

    "Jadi 18 kasus stunting karena faktor ekonomi, semuanya sudah punya Bapak Asuh, Ibu RT Asuh dan menggandeng pelaku usaha di desa kami yang kebetulan peduli dengan stunting, " ucapnya. 

    Lanjut Agustina ada juga pelaku medis atau dokter praktek mandiri yang juga peduli kasus stunting di desa kami difasilitasi untuk mendapatkan PBID secara cepat untuk yang sakit langsung dilakukan perawatan sampai di RS. 

    "Semoga dengan semua upaya kita lakukan ini membuahkan hasil yang maksimal kami akan terus berjuang tidak berhenti sampai disini, dengan targetnya zero stunting di desa kami, Mudah-mudahan bisa terwujud kalau punya target jangan kaleng-kaleng, "imbuhnya.

    kediri
    Prijo Atmodjo

    Prijo Atmodjo

    Artikel Sebelumnya

    KPU Kab Kediri Terima Bendera Kirab Pemilu...

    Artikel Berikutnya

    Antisipasi Longsor, Dinas PUPR Kota Kediri...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Hendri Kampai: Negara Gagal Ketika Rakyat Ditekan dan Oligarki Diberi Hak Istimewa

    Ikuti Kami